TEBING TINGGI, (HarianSumut)
Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menggelar Gerakan Pangan Murah di lima kecamatan, yakni Rambutan, Padang Hilir, Padang Hulu, Tebing Tinggi Kota, dan Bajenis. Kegiatan yang berlangsung mulai tanggal 7 hingga 11 Oktober 2024 ini sebagai upaya menstabilkan harga dan menekan inflasi serta membantu masyarakat memenuhi kebutuhan bahan pangan pokok dengan harga yang relatif lebih murah dari harga pasar.
Dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dr. Marimbun Marpaung, SP, M.Si menjelaskan bahwa gerakan ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk Bulog Cabang Medan, serta pelaku usaha lokal seperti Toko Pantau Inflasi, UD. Siska, dan Dirgantara sebagai pemasok telur.
“Komoditi yang ada disini adalah beras, telur, cabai merah, bawang merah, dan seluruh kebutuhan rumah tangga, seperti gula dan minyak. Semua yang kita jual disini di bawah harga pasar, dan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Kadis Ketapang dan Pertanian saat ditemui di salah satu lokasi pelaksanaan Gerakan Pangan Murah, Selasa (8/10/2024).
Selain itu, Gerakan Pangan Murah ini juga menjadi salah satu langkah pemerintah dalam mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok seperti beras, minyak dan gula menjelang hari besar keagamaan nasional natal dan tahun baru. Kadis Ketapang dan Pertanian menambahkan bahwa masyarakat mengharapkan gerakan pangan murah dapat diadakan lebih sering.
“Mereka berharap pemerintah kota Tebing Tinggi agar gerakan pangan murah ini dilakukan dua kali seminggu, karena keterbatasan uang untuk membeli atau menyetok barang dalam jumlah besar,” tambahnya.
Kegiatan Gerakan Pasar Murah ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Banyak yang berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan setiap bulan untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok sehari hari. Salah satu warga Kecamatan Tebing Tinggi Kota dalam pelaksanaan Gerakan Pangan Murah ini, merasa terbantu dengan adanya kegiatan tersebut.
“Keuangan terbantulah, apalagi sekarang beras mahal seperti cabai dan bawang. Ya kalau bisa, sebulan dua kali, karena kita kan gajinya bukan bulanan,” ujar Rita Berliana Hutahean.
Gerakan Pangan Murah ini diharapkan tidak hanya membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mengendalikan inflasi di Kota Tebing Tinggi. Kadis Ketapang dan Pertanian juga menekankan pentingnya penyebaran informasi kepada masyarakat melalui berbagai platform media sosial dan grup komunitas agar semakin banyak warga yang dapat memanfaatkan program ini. (Red)