Miris, Berbagai Postingan FB Kritik Sajian Menu MBG di Tapanuli Utara

| oleh -110x Dilihat

TAPANULI UTARA, (HarianSumut)

Hadirnya Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Tapanuli Utara pertama kali dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atas Inisiatif yayasan Bisukma bangun bangsa dibawah kepemimpinan Erikson Sianipar yang juga menjabat ketua DPC Gerindra Kabupaten Tapanuli Utara pertama sekali   diresmikan pada hari Sabtu, 10 Mei 2025.

Dalam saat peresmian tersebut Erikson menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari implementasi visi besar Presiden Prabowo-Gibran untuk menuju Indonesia Emas 2045.

Menurutnya, bangsa yang ingin maju dan kompetitif harus memiliki sumber daya manusia yang sehat dan cerdas, yang dimulai dari pemenuhan gizi anak-anak hingga ibu hamil dan menyusui.

Sangat disayangkan akhir-akhir ini banyaknya postingan maupun kritik di media sosial atau FB begitu banyak mengkritik maupun memberikan masukan mengenai sajian menu yang menurut program dan cita-cita Presiden Prabowo kurang mengena, seperti adanya instruksi presiden agar setiap satuan pelayanan pemenuhan Gizi (SPPG) agar menyiapkan dua jenis lauk dalam hidangan makan bergizi gratis setiap harinya selain susu harus ada dua jenis lauk.

Baca Juga:  Sidang Isbat Awal Ramadan Digelar Sore Ini, Pantau 125 Titik Hilal

Faktanya, hingga Minggu (19/10/2025) bukan satu seperti postingan yang beredar di media sosial di beberapa SD se Tapanuli Utara yang berharap dan menghimbau melalui postingan yang viral di media sosial agar seluruh dapur MBG tidak memangkas atau sengaja menggelembungkan anggaran pembelian bahan baku.

“Jangan dipangkas dan juga jangan dimark up dan mohon agar seluruh unsur pelaksana di setiap SPPG saling mengingatkan dan menjaga integritas pelaksanaan program,” harapnya.

Baca Juga:  Polresta Deli Serdang Berhasil Amankan Kegiatan Eksekusi Lahan Bendungan Lau Simeme

Sebelumnya, ketua yayasan Erikson Sianipar, mengungkapkan bahwa setiap SPPG harus mengikuti juknis, bisukma komit untuk senantiasa mengikuti juknis BGN (badan gizi nasional).

Erikson mempertegas agar bisa bekerja sama mengkritik demi membangun dan meminta informasi yang lebih spesifik terkait adanya SPPG yang menyajikan menu yang diduga sangat tidak wajar.

“SPPG mana, sekolah mana agar bisa setiap SPPG yang curang, badan gizi nasional akan memberikan tindakan  tegas dan setiap SPPG tidak boleh ada kegagalan semua harus 100%,” ungkapnya. (EJP/Red)