TEHERAN, (HarianSumut)
Iran buka suara usai Israel mengumumkan pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas dalam serangan di Gaza, Palestina.
Perwakilan Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pembunuhan Sinwar akan menyebabkan perlawanan yang lebih kuat di Palestina.
“Semangat perlawanan akan semakin kuat,” kata dia, dikutip AFP, Jumat (18/10).
Perwakilan itu lalu berujar, “Ia akan menjadi contoh bagi para pemuda dan anak-anak yang akan meneruskan jalan menuju pembebasan Palestina.
Selama pendudukan dan agresi masih berlanjut, menurut dia, perlawanan akan terus ada.
“Sang syuhada akan terus hidup dan menjadi sumber inspirasi,” ungkap perwakilan Iran itu.
Sinwar tewas dalam serangan Israel pada Rabu di Jalur Gaza. Saat itu, pasukan Israel sedang melakukan patroli rutin dan tiba-tiba berpapasan dengan tiga orang bersenjata.
Mereka lantas terlibat baku tembak hingga ketiga orang itu tewas. Salah satu anggota Israel mengaku melihat satu dari ketiga wajah orang bersenjata disebut mirip Sinwar.
Israel lantas memeriksa dan melakukan tes biometrik, sidik jari, hingga DNA.
Pemerintahan Zionis bisa melakukan tes semacam itu karena Sinwar sempat dipenjara 20 tahun, sehingga Israel memiliki data-data tersebut.
Israel lalu mengonfirmasi bahwa mayat itu adalah pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
Sementara itu, juru bicara militer Doron Spielman mengatakan pasukan bekerja sama dengan intelijen sengaja memancing Sinwar keluar dari bunker.
Mereka sempat baku tembak. Pasukan Israel lalu melepas tembakan dari tank ke Sinwar.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kemudian mengumumkan kematian Sinwar.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Netanyahu menyebut Sinwar adalah singa yang bersembunyi di sarang gelap.
“Dan dia tewas saat dia melarikan diri dengan panik dari tentara kita,” ujar Netanyahu saat pidato.
Kematian Sinwar, lanjut dia, merupakan tonggak penting dalam kemunduran pemerintahan Hamas. (CNN/Red)