GAZA, (HarianSumut)
Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Minggu (20/10/2024) mengutuk serangan yang terus berlanjut terhadap warga sipil Palestina. Ini setelah serangan udara Israel di Beit Lahiya di Gaza yang menewaskan 87 warga pada sejak Sabtu malam.
“Hal ini terjadi setelah berminggu-minggu operasi intensif Israel yang mengakibatkan banyak korban jiwa dari warga sipil dan hampir tidak adanya bantuan kemanusiaan yang menjangkau masyarakat di wilayah utara,” kata Tor Wennesland, Koordinator PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah.
Militer Israel mengatakan pihaknya meningkatkan serangan di Gaza utara pada awal Oktober untuk mencegah militan Hamas berkumpul kembali.
Sebanyak 87 orang tewas atau hilang di bawah reruntuhan setelah serangan Israel sejak Sabtu di Beit Lahiya di Gaza utara, kata kementerian kesehatan daerah kantong tersebut pada Ahad.
Kementerian menambahkan 40 orang lainnya terluka dalam serangan di Kota Beit Lahiya, yang merupakan salah satu target pertama invasi darat Israel hampir setahun yang lalu.
Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan serangan tersebut, yang menyebabkan jumlah korban jiwa tertinggi dalam beberapa bulan.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan tersebut telah menewaskan ratusan orang sejak kampanye Israel meningkat.
Israel telah melakukan operasi besar di kamp pengungsi perkotaan Jabalia, juga di utara Gaza, selama dua pekan terakhir. Militer mengatakan pihaknya melancarkan operasi terhadap militan Hamas yang berkumpul kembali di sana.
Wilayah utara telah mengalami kerusakan terparah akibat perang tersebut, dan telah dikepung oleh pasukan Israel sejak akhir tahun lalu, menyusul serangan mematikan Hamas terhadap Israel.
Israel memerintahkan seluruh penduduk di sepertiga bagian utara Gaza, termasuk Kota Gaza, untuk mengungsi ke selatan pada minggu-minggu awal perang. Mereka mengulangi instruksi tersebut awal bulan ini. Sebagian besar penduduk mengungsi tahun lalu, namun sekitar 400.000 orang diyakini masih bertahan di wilayah utara.
Warga Palestina yang melarikan diri dari wilayah utara pada awal perang tidak diizinkan kembali.
Sejak 7 Oktober 2023, serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 42.603 warga Palestina dan melukai 99.795 orang, kata kementerian kesehatan.
Jumlah korban tersebut termasuk 84 kematian dalam 24 jam sebelumnya, menurut kementerian.
Angka tersebut mungkin jauh lebih rendah dengan perkiraan 10.000 jenazah masih terkubur di antara puing-puing bangunan yang hancur di seluruh Jalur Gaza. (Red)
Sumber: REUTERS | AL JAZEERA