Maskapai AS Spirit Airlines Ditembak saat Menuju Ibu Kota Haiti

| oleh -5x Dilihat
Screenshot

HAITI, (HarianSumut)

Sebuah pesawat maskapai Amerika Serikat, Spirit Airlines, terpaksa mendarat darurat usai ditembak saat sedang terbang menuju ibu kota Haiti, Port-au-Prince, pada Senin (11/11/2024).

Penerbangan Spirit Airlines 951 dari Fort Lauderdale, Florida, menuju Port-au-Prince dialihkan dan mendarat dengan selamat di Republik Dominika, setelah terkena tembakan. Insiden tersebut menyebabkan satu pramugari mengalami luka ringan.

Melalui pernyataan, Spirit Airlines mengatakan pemeriksaan menemukan kerusakan pada pesawat yang “sesuai dengan bekas tembakan.”

“Tidak ada penumpang yang terluka,” kata maskapai berbiaya rendah tersebut seperti dikutip AFP.

Spirit Airlines juga mengatakan bahwa insiden ini menyebabkan maskapai menghentikan sementara penerbangan menuju Haiti untuk evaluasi keamanan lebih lanjut.

Insiden ini terjadi kala ibu kota Haiti dilanda kekacauan dan sebagian besar wilayahnya dikuasai oleh geng-geng bersenjata yang kuat.

Baca Juga:  Wali Kota Hadiri Pelantikan PD Ikatan Pelajar Al Washliyah Kota Pematangsiantar Periode 2024-2026

Pesawat yang mengalami kerusakan tersebut kini tidak lagi beroperasi, dan Spirit tengah mengatur penerbangan untuk mengembalikan penumpang ke Fort Lauderdale pada hari Senin.

Imbas insiden ini, bandara di Port-au-Prince juga telah menghentikan semua penerbangan komersial, menurut laporan Miami Herald.

Tak hanya Spirit Airlines, sejumlah penerbangan seperti maskapai American Airlines juga mengumumkan penangguhan layanan penerbangannya dari Miami ke Port-au-Prince hingga Kamis pekan ini.

Insiden penembakan ini terjadi saat negara di perairan Karibia tersebut bersiap melantik perdana menteri baru di tengah perebutan kekuasaan pemerintahan yang berpotensi membawa negara miskin yang penuh krisis ini ke dalam jurang kekacauan baru.

Baca Juga:  Silaturahmi dengan Warga Nagori Maligas Tongah, Novri Ompusunggu Ajak Menangkan RHS-AZI

Dewan transisi Haiti berencana menggantikan Perdana Menteri Garry Conille, menurut buletin resmi yang dilihat oleh AFP pada hari Minggu.

Keputusan dewan sembilan anggota ini, yang dijadwalkan untuk dipublikasikan pada Senin 11 November, bertujuan untuk mencopot Conille yang baru lima bulan menjabat dan menggantikannya dengan pengusaha Alix Didier Fils-Aime.

Dewan ini adalah badan baru yang tidak tercantum dalam konstitusi dan tidak disetujui oleh parlemen karena Haiti tidak memiliki badan legislatif yang berfungsi.

Haiti juga belum menggelar pemilu sejak 2016, memperluas kekosongan politik yang memperburuk krisis keamanan dan kesehatan yang ada. (CNN/Red)