Awasi Penjualan Takjil, BPPOM Fokus Terhadap Empat Bahan Berbahaya

| oleh -4x Dilihat

MEDAN, (HarianSumut)

Balai Besar POM di Medan menggelar pengawasan takjil untuk berbuka puasa di sepanjang Jalan Dr. Mansyur, Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Kamis (6/3/2025).

Dalam pengawasan kali ini, BBPOM di Medan fokus pada empat bahan berbahaya, yakni penggunaan boraks, pewarna makanan meliputi pewarna tekstil dan pewarna kertas, serta pewarna merah Rodamin B dan kuning metanil yellow.

Kepala Balai Besar POM di Medan, Drs Martin Suhendri, Apt, M.Farm melalui Kabag TU Kodon Tarigan, Apt dan didampingi Ketua Tim Infokom Yanti Agustini, S.Si, Apt, M.Kes mengatakan, pengawasan takjil ini dilaksanakan sebagai bentuk kepedulian dan kehadiran melindungi masyarakat dalam mengonsumsi pangan buka puasa atau takjil sepanjang Ramadan dan memberi kepastian, juga keyakinan kepada masyarakat bahwa pemerintah mengawasi pangan takjil.

“Untuk pengawasan pangan takjil kita mulai hari ini dan kita akan programkan mengenai mengawal pangan takjil itu sehingga masyarakat tidak ragu untuk mengonsumsi atau berbuka dengan pangan takjil,” kata Kodon.

Baca Juga:  Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Agus Fatoni Terima Penghargaan dan PIN Emas Dari Menteri BUMN

Saat turun melakukan pengawasan di lapangan, BBPOM di Medan menyediakan mobil labolatorium keliling dan langsung melakukan uji di lokasi pengawasan pangan takjil.

“Langsung kita uji ditempat dan disini kami juga lakukan edukasi. Jadi ini konsepnya terpadu, ada pengawasannya, pengambilan sampel, dan diuji di tempat, kemudian edukasi juga kita berikan termasuk edukasinya menyangkut sanitasi dan pengolahan, penjualan pangan jajan,” terangnya.

Dari kajian Badan POM, sampai sejauh ini, empat bahan berbahaya tersebut masih sering disalahgunakan pada makanan termasuk pada takjil.

“Ini ada empat fokus pengawasan, penggunaan pewarna itu biasanya menarik, fokus kita jangan sampai ada penyalahgunaan pewarna makanan, karena itu mengandung formalin,” jelas Kodon.

“Kita ini menguji empat bahan berbahaya, karena dari kajian risiko empat ini lah yang paling masih sering digunakan,” sambungnya.

Baca Juga:  Wali Kota dan Ketua Dekranasda Siantar Hadiri Pembukaan INACRAFT 2025, Galeri Dekranasda Siantar Ikut Meramaikan

Kemudian, jika dalam pengawasan ini BPOM mendapatkan menu takjil yang mengandung empat fokus pengawasan tersebut maka akan menyarankan kepada penjual supaya tidak dijual pangan tersebut.

“Saya percaya masyarakat kita apalagi ini bulan Suci Ramadan pasti kalau kita memberitahu pada mereka pangan yang dijual ini mengandung bahan berbahaya pasti mereka akan patuh untuk tidak menjual,” ucapnya.

Hasil uji lab BBPOM di Medan di sepanjang Jalan Dr Mansur yang menjadi fokus pengawasan takjil dari sampel yang disampling dari puluhan pedagang sejumlah 40 sampel, di antaranya kue talam, puding orange, tahu, jus buah naga, cincau, agar-agar ungu, orange, merah, mie tiaw, mie gomak, mata ikan, kerupuk merah, delima merah, apam merah, kue nenas dan lain sebagainya. Hasil uji Kit (Methanil yellow, Rhodamin-B, Formalin dan Boraks) semua Memenuhi Syarat (MS). (ST/Red)