Rico Waas Sebut Ruang Perizinan Akan Disederhanakan

| oleh -7x Dilihat

MEDAN, (HarianSumut)

Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas menerima audiensi Bank Indonesia (BI), Senin (10/3/2025) di Balai Kota Medan.

Dalam kegiatan ini, dibahas beberapa hal, di antaranya terkait kerja sama untuk mewujudkan program-program prioritas yang telah ditetapkan.

Audiensi dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut, Rudy B. Hutabarat beserta jajarannya.

Wali Kota Medan, Rico Waas menyampaikan banyak program prioritas yang dibawa untuk membangun Kota Medan, salah satunya di sektor ekonomi. Dan untuk membangun pertumbuhan ekonomi di Kota Medan, tidak terlepas dari unsur makro dan mikro.

“Dari segi makro kita membutuhkan investasi, jadi kami akan menyederhanakan ruang-ruang perizinan dan juga memastikan keamanannya, artinya untuk menciptakan investasi baru dibutuhkan koordinasi dengan semua pihak,” katanya.

Baca Juga:  SOL Peduli Bencana Banjir Bandang di Kecamatan Pahae Jae dan Kecamatan Pahae Julu

Sementara, dari segi mikro, lanjutnya, pelaku UMKM membutuhkan bantuan dari Pemerintah baik itu dari segi pemodalan hingga pemasaran.

“Ada kesulitan yang dihadapi pelaku UMKM saat ini, misalnya saja produk apa yang harus dijual, bagaimana pasarnya, belum lagi permodalannya, di sektor inilah yang harus kita bantu,” sebutnya.

Rico menambahkan, tidak hanya di sektor ekonomi, sektor-sektor lain, di antaranya sektor kesehatan dan pendidikan juga menjadi fokusnya

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumut, Rudy B. Hutabarat mendukung penuh program prioritas Wali Kota Medan tersebut.

Baca Juga:  Sinergi Babinsa Dan Bhabinkamtibmas Melaksanakan Pengamanan Ibadah Perayaan Hari Natal

Menurutnya program tersebut juga sejalan dengan program Bank Indonesia.

“Kami sudah baca program prioritas bapak Wali Kota Medan, banyak yang bisa kami bantu seperti beasiswa pendidikan, pengembangan UMKM dan digitalisasi,” kata Rudy.

Saat audiensi, Rudy juga melaporkan tingkat inflasi Kota Medan di bulan Februari sebesar 0.46%. Kondisi ini dipicu dari turunnya tarif listrik dan harga cabai yang juga menurun.

“Ini berita bagus tapi kita tetap harus waspada terhadap kenaikan kebutuhan pokok seperti beras dan telur,” tambahnya. (ST/Red)