Diduga Salahgunakan Dana BOS, Kasek SDN 173206 Sibingke Minta Dievaluasi

| oleh -35x Dilihat
Screenshot

TAPANULI UTARA, (HarianSumut)

Pegiat sosial Kabupaten Tapanuli Utara Majoe Simanungkalit menyebutkan adanya dugaan penyalahgunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) olek Kepala Sekolah (Kasek) SDN 173206 Sibingke, Kecamatan Pangaribuan, Tapanuli Utara.

“Kaseknya diduga tidak mempergunakan anggaran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagaimana mestinya,” ujar Majoe, Senin (10/3/2025).

Menurut Majoe, hal itu terungkap dari kondisi dinding gedung sekolah di beberapa titik terlihat kusam. Sehingga menimbulkan dugaan ada item pekerjaan dari kegiatan pemeliharaan gedung sekolah yang tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh kasek. Padahal dalam laporan penggunaan BOS ada tertera dana pemeliharaan gedung.

Dicontohkan pekerjaan pengecatan dinding gedung sekolah merupakan salah satu item yang setiap tahunnya harus dilaksakan sebagai bentuk kegiatan pemeliharaan gedung sekolah.

Baca Juga:  50 Pimpinan Gereja Kharismatik se Kota Pematangsiantar Berikan Dukungan Kepada Paslon No 3 SUARA

“Dari yang kita ketahui sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun pengecatan gedung harus dilakukan sebagai bagian kegiatan pemeliharaan gedung, dan melihat kondisi dibeberapa titik dinding gedung sekolah terlihat kusam, baik diluar maupun didalam Kelas. Karena itu patut kita duga Kasek salahgunakan anggaran Dana BOS yang berpotensi memperkaya diri sendiri,” ujar Majoe menjelaskan.

Oleh karena itu, Majoe meminta agar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Taput untuk segera mengevaluasi kinerja Kasek SD 173206 Sibingke, supaya kedepan pengalokasian anggaran Dana BOS bisa berfaedah sesuai manfaatnya demi Pemeliharaan gedung secara bertahap.

Baca Juga:  Anggota Komisi IV DPR RI Dorong Pemerintah Kabupaten Asahan Bagun Industri Pengelolahan Kerang Kepah

Sementara Kasek SDN 173206 Sibikke Redi Siregar ketika hendak dimintai keterangannya tidak berada di sekolah, informasi yang didapat dari guru, kasek sedang keluar dan diminta tanggapannya via WhatsApp memilih bungkam

Pantauan di sekolah dengan murid sebanyak 151 orang itu, terlihat dibeberapa titik gedung sekolah cat pada dinding gedung terlihat kusam, termasuk dibelakang gedung kaca nako banyak yang pecah, bolong dan berdebu sepertinya kurang dapat perhatian dari sang Kasek. Termasuk juga taman dan pagar sekolah tampak tak terurus dan didepan sekolah terlihat semak belukar. (EJP/Red)