TEHERAN, (HarianSumut)
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Minggu (27/10/2024) dalam reaksi pertamanya menyusul serangan udara Israel terhadap lokasi militer Iran mengatakan bahwa serangan itu “tidak boleh dianggap remeh.”
Khamenei menekankan perlunya “menggagalkan” “kesalahan perhitungan” Israel, saat berbicara di sebuah acara di Teheran.
Ia menyampaikan pesan itu kepada angkatan bersenjata Iran, dengan menegaskan bahwa Iran harus membuat Israel “memahami kekuatan, kemampuan, kecerdikan, dan kemauan bangsa Iran.”
Khamenei menegaskan bahwa Israel membuat “kesalahan” dengan menyerang Iran, dengan menyatakan bahwa mereka “melebih-lebihkan” dampak serangan tersebut sekaligus memperingatkan agar tidak meremehkannya.
Serangan itu dimulai sekitar Sabtu pukul 02.30 waktu setempat, yang menargetkan fasilitas militer di provinsi perbatasan Ilam dan Khuzestan serta wilayah di sekitar ibu kota Teheran.
Militer Iran mengatakan bahwa meskipun sebagian besar rudal dicegat oleh sistem pertahanan udara, beberapa menyebabkan “kerusakan ringan” yang mengakibatkan kematian empat tentara.
Mereka mengklaim bahwa jet tempur Israel menggunakan wilayah udara Irak yang dikendalikan oleh Amerika Serikat untuk meluncurkan rudal jarak jauh dengan “hulu ledak ringan” ke lokasi militer Iran dari sekitar 100 kilometer di luar perbatasan Iran.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan serangan udara tersebut menargetkan fasilitas produksi rudal Iran, sistem rudal permukaan-ke-udara, dan infrastruktur pertahanan udara.
“Mereka salah perhitungan mengenai Iran. Mereka tidak mengenal Iran, mereka tidak mengenal pemuda Iran, mereka tidak mengenal bangsa Iran, dan mereka belum benar-benar memahami kekuatan, kemampuan, kecerdikan, dan kemauan bangsa Iran; ini adalah sesuatu yang harus kita jelaskan kepada mereka,” katanya seperti dikutip oleh kantor berita negara IRNA.
Khamenei menyerahkan bola kepada pejabat militer untuk memutuskan tanggapan yang tepat terhadap serangan terbaru ini, yang merupakan serangan langsung pertama oleh Israel di tanah Iran yang telah diakui secara publik.
Serangan pada Sabtu terjadi beberapa minggu setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap sasaran di Tel Aviv yang dilakukan sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, kepala Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan Korps Garda Revolusi Islam Abbas Nilforoushan.
Iran sebelumnya telah memperingatkan bahwa serangan Israel selanjutnya akan ditanggapi dengan “respons yang lebih keras.”
Pada Sabtu, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Iran merasa “wajib” untuk membela diri terhadap “tindakan agresif asing” berdasarkan hak pembelaan yang sah sebagaimana tercantum dalam Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Staf Umum Angkatan Bersenjata juga menegaskan kembali “hak negara untuk mengambil tindakan yang sah dan legal pada waktu yang tepat,” sambil menekankan perlunya “gencatan senjata yang langgeng di Gaza dan Lebanon.” (Tempo/Red)