Diduga Terjadi Kasus Pelecehan Verbal di Universitas Nommensen, Rektorat Diminta Bertindak Tegas

| oleh -143x Dilihat
Screenshot

PEMATANGSIANTAR, (HarianSumut)

Dunia pendidikan kembali tercoreng. Seorang mahasiswa Universitas Nommensen Pematangsiantar berinisial CP diduga menjadi korban pelecehan verbal oleh seorang dosen berinisial SS. Kasus ini mencuat setelah unggahan terkait peristiwa tersebut viral di media sosial.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, dugaan pelecehan terjadi di lingkungan kampus sekitar Januari 2025. Awalnya, percakapan antara korban dan dosen bermula dari urusan akademik di kantin kampus. Namun, pembicaraan diduga bergeser menjadi ajakan personal yang membuat CP merasa tertekan secara psikologis hingga kesulitan fokus belajar.

Korban kemudian memberanikan diri membuat laporan resmi pada 1 Agustus 2025, disertai bukti rekaman suara. Dalam rekaman tersebut, dosen terduga pelaku diduga membawa pembicaraan ke ranah pribadi dan intim yang tidak relevan dengan konteks akademik.

Baca Juga:  Pemko Komit Dukung Program PMI Medan

Meski laporan sudah disampaikan, CP menilai pihak universitas belum menunjukkan keberpihakan yang jelas kepada korban. Sebaliknya, ia justru mendapat tekanan, termasuk desakan untuk mencabut laporan dan menyelesaikan kasus secara kekeluargaan. Bahkan, beredar isu yang menyudutkan CP seolah-olah sengaja menjebak pelaku.

Seorang mahasiswa kampus saat dihubungi membenarkan informasi terkait dugaan pelecehan verbal yang dialami seorang mahasiswi di Universitas Nommensen.

“Infonya A1 itu bang,” ungkapnya melalui saluran telepon.

Baca Juga:  Pjs. Bupati Asahan Melakukan Upacara Ziarah Nasional dalam Rangka HUT Ke 79 TNI

“Korban masih trauma. Ia merasa tidak nyaman lagi berada di lingkungan kampus setelah peristiwa itu,” ungkap seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya, Jumat (3/10/2025).

Sejumlah mahasiswa dan aktivis mendesak pihak rektorat bersikap tegas serta transparan dalam menangani kasus ini.

“Kampus harus menjadi tempat yang aman bagi mahasiswa. Jangan sampai kasus ini ditutupi atau diabaikan,” kata seorang perwakilan organisasi mahasiswa.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Universitas Nommensen belum memberikan keterangan resmi terkait langkah yang akan diambil dalam penanganan kasus tersebut. (Tim/Red)