Gorong gorong Disumbat Oknum Warga, Kades, Bhabinkamtibmas Tak Berdaya, Camat Sebut Tunggu Anggaran dan Berdoa

| oleh -36x Dilihat
Screenshot

TAPANULI UTARA, (HarianSumut)

17 Kepala Keluarga di Dusun Huta Mula Mula, Desa Lumban Garaga, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumut seakan tidak berdaya akan ulah seorang oknum warga karena dengan sengaja menutup gorong gorong dengan semenisasi.

Akibatnya saluran drainase mampet dan menimbulkan bau menyengat, dan kejadian ini sudah satu bulan lamanya, sehingga menjadi sarang nyamuk yang berpotensi menimbulkan penyakit demam berdarah dan menimbulkan bau tidak sedap disekitar

Informasi yang dihimpun dari Lucky Simorangkir yang akrab dipanggil Mak Rian pemilik kios jual ayam dan ikan menyebutkan penutupan saluran drainase itu telah diketahui oleh Kepala Desa, Bahkan sudah dua kali dilakukan mediasi oleh kepala desa, Bhabinkamtibmas serta Bhabinsa, namun sepertinya mereka tidak berdaya.

Lucky dengan wajah sedih dan menangis menyebutkan alasan ditutupnya saluran drainase tersebut karena usaha jualan ayam dan ikan yang dikelolanya bersama keluarga. Padahal usahanya yang dikelolanya sudah 4 tahun dan tidak pernah ada keberatan dari warga. Sebab selama ini mereka selalu menjaga kebersihan, supaya tidak mengganggu kenyamanan warga.

Baca Juga:  Terus Bergulir, Dukungan Dari Perwiritan Untuk Pasangan RHS-AZI Semakin Bertambah

“Selama 4 tahun kita kelola usaha ini, belum ada warga yang keberatan, sebab kita selalu menjaga kebersihan supaya tidak mengganggu warga. Namun satu bulan ini, ada warga yang sengaja menutup saluran drainase yang mengakibatkan air dari 17 kepala keluarga meluap ke halaman dan ke rumah Lucy Simorangkir dan drainase itu merupakan aset pemerintah,” ujar lucky.

Tetapi lucunya Camat Pahae Julu Ade Harry Situmorang saat salah satu tim meminta tanggapannya melalui ponsel mengatakan tinggal menunggu dana desa serta menyarankan kepada warga untuk berdoa.

“Holan paima dana desa, martangiang majo nikku sabar (hanya menunggu dana desa, berdoalah dulu kubilang, sabar -red),” ujar Camat Pahae Julu Ade Harry Situmorang.

Sementara warga bermarga Simorangkir, tetangga ibu lucky mengakui selama ini usaha jual ayam dan ikan ini dikelola dengan baik, tidak ada tercium bau yang menggangu warga. Sebab saluran drainase lancar dan aliran pembuangan air dari rumah tangga mengalir melalui gorong gorong dan setelah disumbat oknum warga yang tidak bertanggung jawab airnya jadi meluap di halaman, kedai, rumah lucky Simorangkir jika hujan deras dan untunglah pemilik rumah yang dikontrak lucky Simorangkir rela membantu menimbun dengan tanah di halaman depan rumahnya.

Baca Juga:  Bupati Asahan Launching Aplikasi Srikandi

Pantauan dilokasi, terlihat air rembesan dari gorong gorong yang disumbat sudah menggenangi halaman warga, dan sudah menimbulkan bau menyengat, luky dengan wajah menangis dan bersedih berharap dan memohon kepada Pemkab Tapanuli Utara agar polemik ini segera terselesaikan dan memohon agar polemik ini cepat teratasi dan kalau karena masalah ini usaha kita sampai ditutup apa buat menyekolahkan anak-anak saya dan membayar kontrakan kami dengan sedih dan berharap. (EJP/Red)