MEDAN, (HarianSumut)
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Muhammad Bobby Afif Nasution, menggelar acara silaturahmi dengan ratusan Pimpinan Redaksi Media Cetak dan Online, serta pengurus Organisasi Pers di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman 41 Medan, Senin (25/8/2025).
Gubsu memaparkan terkait sejumlah permasalahan yang ada di Sumut saat ini. Seperti harga beras yang masih tinggi di pasaran, hingga Pemprovsu harus melakukan intervensi agar harga bisa stabil.
“Harga beras sampai bulan 10 dan 11 kita tetap intervensi agar harga bisa stabil, makanya perlu kita dukung. Inflasi juga tinggi mencapai angkaa 3 sampai 4 %,. Jika seperti ini masyarakat pasti gaduh, karena kebutuhan kebutuhan dasar seharinya akan naik terus,” jelas Bobby.
Bersamaan tingginya inflasi dan tingginya harga minyak Avtur di Bandara Kuala Namu, Bobby menyampaikan harga Avtur di Bandara Kuala Namu Internasional Airlines (KNIA) jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan Bandara yang ada di Indonesia.
“Soal harga minyak Avtur untuk pesawat terbang yang tergolong mahal di Bandara Kualanamu Deliserdang Sumatera Utara dibanding harga di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Akibat perbedaan harga ini, cita-cita awal pembangunan Bandara Kualanamu sebagai Hub internasional di wilayah Barat Indonesia yang mempengaruhi kemajuan ekonomi di Sumut menjadi terkendala,” kata Gubsu.
Dijelaskan, harga Avtur di Kualanamu mahal mencapai Rp14 Ribu. Sedangkan di bandara lain seperti di Bandara Soekarno Hatta hanya Rp12 ribu/liter untuk Avtur.
Lebih jauh kata Bobby, ada satu maskapai yang pernah berbicara dengan dirinya perihal itu. Jadi, lanjut Bobby, maskapai tersebut berinovasi untuk mengantisipasi pembelian Avtur di Bandara Kualanamu.
Dijejaskan Bobby, mereka (salah satu maskapai) terbang dari Kualanamu ke Jakarta, mereka membeli Avtur di Bandara Kualanamu, begitu sampai Jakarta, mereka membeli Avtur di Bandara Soekarno Hatta dan balik lagi ke Kualanamu, setelah itu pergi ke Pineng atau Kuala Lumpur isi minyak full di situ. Lalu terbang lagi ke Kualanamu, isi minyak sedikit saja lalu terbang lagi ke Jakarta.
Perbandingan harganya di Kualanamu Rp14.500 per liter, di Soekarno Hatta Rp 12 ribu, di Malaysia Rp10 ribuan.Jadi selisih harga hingga Rp4.500, pesawatnya bukan seperti isi minyak mobil dinas, mungkin paling banyak 50 liter, ini ngisinya per ton.
“Selisihnya ribuan perak itu, mungkin harus menaikkan harga, kalau gak salah naiknya hingga 40 persen. Nah, hal yang seperti ini, mungkin ini merupakan hal yang krusial, apa yang harus kita benahi untuk persoalan seperti ini,” ujar Bobby.
Untuk itu, Gubsu berharap, perlunya peran media massa menyuarakan kondisi daerah untuk diperhatikan pemerintah pusat.
“Saya ingin pertemuan seperti ini, akan dilanjutkan lagi. Saya tidak mau ini jadi yang terakhir. Saya mau pertemuan ini kita buat sekali sebulan, atau 3 kali sebulan,” harap Gubsu.
Lanjut Gubsu mengatakan boleh dibuat pertemuan sekali sebulan tapi forum yang kecil. “Mungkin kita buat sekali sebulan, dengan organisasi wartawan atau kumpulan wartawan bergantian sekali sebulan. Selanjutnya pertemuan besar seperti ini kita buat 3 bulan sekali,” harap Gubsu, sambil mengingatkan kepada Kadis Infokom Sumut Erwin Hotmansyah Harahap, agar menjadwalkan rencana itu.
“Kalau bisa dicari tempat yang lain, jangan disini terus bosan juga, cari tempat yang sekaligus bisa meningkatkan ekonomi daerah,” kata Gubsu mengingatkan Kadis Infokom Sumut.
Dalam kesempatan itu, Ketua Forum Wartawan Unit Pemprovsu Zulkifli Harahap menyambut positif harapan Gubernur Bobby yang ingin menguatkan kolaborasi media massa dengan Pemprovsu guna mewujudkan Sumut unggul, maju dan berkelanjutan. (Tim/Red)





