PEMATANGSIANTAR, (HarianSumut)
Debat Publik Calon Wali Kota – Wakil Wali Kota Pematangsiantar yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pematangsiantar dengan mengambil tema “Tata Kelola Pemerintahan Kota Pematangsiantar Yang Bersih, Berkeadilan dan Modern”, Senin (4/11/2024) diikuti 4 Pasangan Calon (Paslon) antara lain:
- Wesli Silalahi – Herlina
- Mangatas Silalahi – Ade Sandra Purba
- Susanti Dewayani – Ronald Darwin Tampubolon
- Yan Santoso Purba – Irwan
Pjs Wali Kota Pematangsiantar Drs Matheos Tan M didampingi Kepala Badan Kesbangpol Kota Pematangsiantar Ali Akbar turut menghadiri acara debat publik yang digelar di Hotel Grand Zuri, Pematangsiantar.
Dalam debat, diberikan kesempatan kepada masing-masing Paslon untuk memaparkan visi misi dan dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan dari panelis yang telah dikemas dalam amplop pertanyaan. Pada sesi selanjutnya diberikan waktu kepada masing-masing Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota untuk saling tanya jawab.
Menanggapi Calon Wali Kota Wesli Silalahi yang menyatakan Kota Siantar harus dijadikan Destinasi Kota Pendidikan dan perlunya kehadiran Sekolah Tinggi yang menyediakan ikatan dinas, Calon Wali Kota petahana Susanti Dewayani mengatakan bahwa untuk menjadikan Siantar Destinasi Kota Pendidikan harus ada Perguruan Tinggi Negeri.
Disamping itu, menurut Susanti bahwa saat ini di Siantar sudah ada banyak sekolah unggulan dan Perguruan Tinggi yang mumpuni.
“Lagian untuk menjadi kota pendidikan perlu Perguruan Tinggi Negeri dan itu butuh banyak anggaran, dan mau dikemanakan Perguruan Tinggi Swasta yang sudah ada seperti USI, Universitas Nommensen, Sultan Agung dan lainnya. Disamping dari mana anggarannya, terus mau dibangun dimana?” ujar Susanti.
Hal senada juga dikatakan Calon Wali Kota Yan Santoso Purba, bahwa lebih baik untuk meningkatkan mutu dari sekolah dan tenaga pengajar yang ada saat ini dalam mencapai kualitas pendidikan yang lebih baik di Kota Pematangsiantar.
Terkait program Smart City, Susanti menjelaskan telah dilaksanakan dan telah ada WiFi gratis dibeberapa titik di Kota Pematangsiantar dan tersedia cctv yang dapat memantau situasi lalu lintas di beberapa tempat dan terhubung ke Polres Siantar.
Masalah sampah di daerah TPA Tanjung Pinggir yang terkesan pembiaran, Paslon No Urut 3 dengan sebutan SUARA ( Susanti-Ronald) menjelaskan bahwa selama ini Pemko Pematangsiantar agak kesulitan karena lahan TPA statusnya masih kontrak. Untuk menjamin pengelolaan sampah lebih baik, saat ini Pemko telah membeli lahan untuk TPA. Oleh karenanya 2025 pengelolaan sampah dapat dioptimalkan.
Menjawab kekhawatiran investor karena tidak adanya jaminan hukum atas Rencana Tata Ruang dan Wilayah, dijelaskan Susanti, bahwa saat ini Kota Pematangsiantar telah memiliki Perda terkait RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) dan kini sedang dibahas RDTR (Rencana Detail Tata Ruang).
“Kita sudah ada RTRW tahun 2024, kini sedang dibahas RDTR. Jadi tidak ada alasan investor untuk ragu menanamkan modalnya di Siantar,” tambah Susanti.
Menanggapi tata kelola pemerintahan yang baik, efisien dan modern, Susanti mengatakan bahwa Pemko Siantar telah menerapkan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) dan saat ini Siantar telah berturut-turut mendapatkan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK RI.
Sebelumnya Ketua KPU Kota Pematangsiantar M Isman Hutabarat dalam sambutannya mengharapkan dan percaya bahwa keempat Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang berdebat hari ini tidak akan saling serang tapi lebih mengumandangkan misi dan misinya. (Red)