Militer Israel Bombardir Rumah-rumah di Gaza Utara, 25 Orang Tewas

| oleh -5x Dilihat
Screenshot

PALESTINA, (HarianSumut)

Serangan militer Israel menewaskan 25 warga Palestina di Gaza, usai mengembom seluruh wilayah dan meledakkan rumah-rumah di wilayah utara.

Mengutip dari Reuters, Senin (2/12/2024) serangan bom bertubi-tubi ke perumahan di Gaza utara itu terjadi sepanjang malam. 

Penduduk mengatakan militer negara Zionis telah meledakkan rumah di wilayah Gaza utara, Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun. Miilter Israel, kata mereka, menjatuhkan bom dengan menggunakan pesawat nirawak (drone).

Warga Palestina menyebut operasi Israel di tepi utara wilayah Gaza adalah bagian dari rencana untuk mengusir orang-orang melalui evakuasi paksa atau mengosongkan wilayah tersebut.

Di kamp Nuseirat di Gaza tengah, serangan udara Israel menewaskan enam orang di sebuah rumah dan serangan lainnya menewaskan tiga orang di sebuah rumah di Gaza City.

Baca Juga:  Malaysia Tangkap 35 WNI Kasus Perdagangan Orang, Kemlu Buka Suara

Dua anak tewas ketika sebuah rudal menghantam perkemahan tenda di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, sementara empat orang lainnya tewas dalam serangan di Rafah.

Kemudian ada 10 warga Palestina lagi yang tewas pada Senin ini, sehingga korban tewas total sejak pekan lalu bertambah total 25 sepanjang akhir pekan hingga awal pekan ini.

Sementara itu, militer Israel mengklaim telah menewaskan ratusan anggota Hamas di sana, setelah lebih dari satu tahun agresi di Gaza.

Baca Juga:  Iran Buka Suara usai Israel Umumkan Yahya Sinwar Tewas

Agresi atau serangan bombardir Israel ke wilayah Gaza telah berlangsung lebih dari satu tahun yakni sejak Oktober 2023 lalu. Israel menuding Hamas dalam serangan pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang, dan menyandera lebih 250 orang dari sebuah festival musik.

Sementara itu, agresi Israel dengan dalih memburu milisi Hamas sudah menewaskan lebih dari 44 ribu warga Palestina, dan lebih banyak lagi yang terluka serta terdampak.

Baru-baru ini Hamas mengirim sinyal akan membuka peluang gencatan senjata dengan Israel, setelah Hizbullah di Lebanon mengambil langkah serupa beberapa hari lalu. (CNN/Red)