Netanyahu: Perang Israel Bukan dengan Lebanon, Tapi Hizbullah

| oleh -6x Dilihat
Screenshot

LEBANON, (HarianSumut)

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Selasa (24/9/2024) mengirmkan pernyataan melalui video soal serangan Israel ke Lebanon. Ia mengatakan bahwa perang Israel bukan dengan rakyat Lebanon.

“Perang Israel bukan dengan kalian, melainkan dengan Hizbullah. Sudah terlalu lama Hizbullah menggunakan kalian sebagai tameng manusia,” katanya.

“Roket dan rudal itu ditujukan langsung ke kota-kota kami, langsung ke warga kami. Untuk melindungi rakyat dari serangan Hizbullah, kami harus menyingkirkan senjata-senjata itu,” ujarnya. 

“Mulai pagi ini, IDF (tentara Israel) telah memperingatkan Anda untuk menjauh dari tempat yang membahayakan,” Netanyahu menambahkan. “Saya mendesak Anda – tanggapi peringatan ini dengan serius.

Jangan biarkan Hizbullah membahayakan hidup Anda dan hidup orang-orang yang Anda cintai. Jangan biarkan Hizbullah membahayakan Lebanon. Tolong, menjauhlah dari tempat yang membahayakan sekarang. Setelah operasi kami selesai, Anda dapat kembali ke rumah dengan selamat.” 

Ia berbicara saat pesawat tempur Israel terus menyerang sasaran Hizbullah di Lebanon selatan dan timur.

Baca Juga:  Pasi Intel Kodim 0207/Simalungun Sidak Handphone Prajurit, Ini Tujuannya

Militer Israel mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara terhadap lokasi Hizbullah di Lebanon pada hari Senin. Menurut otoritas Lebanon, serangan itu telah menewaskan hampir 500 orang dan membuat puluhan ribu lainnya melarikan diri mencari tempat aman di hari paling mematikan di negara itu dalam beberapa dekade.

Jalan raya di utara macet total. “Saya ambil semua dokumen penting dan kami keluar. Kemacetan terjadi di sekitar kami. Itu mengerikan,” kata Abed Afou.

Ia bersama keluarganya, termasuk tiga putra berusia 6 hingga 13 tahun dan beberapa kerabat lainnya. Mereka terjebak macet saat mobil melaju ke utara. Mereka tidak tahu di mana mereka akan tinggal, katanya. Mereka hanya ingin mencapai Beirut.

Nasser Yassin, menteri Lebanon yang mengoordinasikan respons krisis, mengatakan kepada Reuters bahwa 89 tempat penampungan sementara di sekolah dan fasilitas lainnya telah diaktifkan. Fasilitas ini mampu menampung lebih dari 26.000 orang saat warga sipil melarikan diri dari kekejaman Israel.

Baca Juga:  Simalungun Sukses Menjadi Tuan Rumah PON XXI 2024, Meninggalkan Warisan Prestasi dan Kebanggaan

Setelah hampir setahun berperang melawan Hamas di Gaza di perbatasan selatannya, Israel mengalihkan fokusnya ke perbatasan utara. Di sana, Hizbullah yang didukung Iran telah menembakkan roket ke Israel untuk mendukung Hamas, yang juga didukung oleh Iran.

Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang Hizbullah di selatan, timur, dan utara Lebanon, termasuk peluncur, pos komando, dan infrastruktur teroris. Angkatan Udara Israel menyerang sekitar 1.600 target Hizbullah di Lebanon selatan dan Lembah Bekaa.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya 492 orang tewas, termasuk 35 anak-anak, dan 1.645 orang terluka. Seorang pejabat Lebanon mengatakan jumlah korban tewas harian akibat kekerasan di Lebanon adalah yang tertinggi sejak perang saudara 1975-1990.

Pertempuran tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa AS, sekutu dekat Israel, dan Iran akan terseret ke dalam perang yang lebih luas. Arab Saudi menyatakan kekhawatiran yang mendalam pada hari Senin dan mendesak semua pihak untuk menahan diri, kantor berita pemerintah SPA melaporkan. (Tempo/Red)