PEMATANGSIANTAR, (HarianSumut)
Perhelatan pesta rakyat dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024 kian memanas di hampir tiap daerah seiring semakin dekatnya hari “H” pada 27 Nopember 2024 yang akan datang.
Seperti halnya di Kota Pematangsiantar, masing-masing Pasangan Calon yang terdiri dari empat Paslon telah mengklaim telah memiliki data pendukung atau calon pemilih sekitar 100.000 lebih dari sekitar 203.000 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah dikeluarkan KPU.
Anehnya, jika ditotal keseluruhan data dari Tim para Paslon ada sekitar 400.000 lebih calon pemilih di Kota Pematangsiantar. Hal ini tentunya menggambarkan adanya data ganda atau calon pemilih yang terdata pada keempat tim Paslon.
Demikian dikatakan salah seorang pengamat politik dan sosial kemasyarakatan Kota Pematangsiantar berinisial AS di salah satu warung kopi ternama di Kota Pematangsiantar, Sabtu, (9/11/2024)
Hal yang lebih menghebohkan di kalangan pengamat yang ada di Kota 1001 Ketua ini, santernya informasi sebagai efek samping dari Pilkada Siantar akan berdampak pada pergantian Ketua-Ketua Partai di Kota ini.
Seperti halnya di tubuh partai berlambangkan moncong putih, sebelumnya beredar isu pergantian Ketua DPC PDIP. Begitu halnya pada partai Nasdem, yang kebetulan menggantikan posisi Wakil Ketua DPRD dari Partai Hanura yang kini hanya memperoleh 2 kursi. Sang Wakil dikabarkan akan dipromosikan untuk memimpin partainya Surya Paloh tersebut.
Partai berlambang mercy juga tidak luput dari kabar pergantian Ketua, pasalnya salah satu calon Wali Kota yang sedang berjuang saat ini diisukan akan merebut posisi Ketua DPC pada partai milik SBY itu.
Efek samping Pilkada Siantar yang disebut-sebut bermuara pada pergantian Ketua-Ketua Partai di Kota ini dikatakan sebagai akibat tingkat keseriusan sang Ketua-Ketua tersebut yang dinilai kurang pada perjuangan promosi dalam mengkampanyekan Paslon yang diusung oleh Partai yang dipimpinnya. (Red)