Lebih dari Camilan: Bagaimana Permen Karet Meningkatkan Konsentrasi dan Ingatan

| oleh -28x Dilihat

MALANG, (HarianSumut)

Permen karet menjadi salah satu cemilan manis yang menemani saat santai dan mengurangi rasa bosan. Dengan rasanya yang manis, banyak orang yang menyukai permen ini. Namun, tahukah kamu bahwa dengan aktivitas sederhana ini dapat berpengaruh ke otak? Dengan mengunyah permen karet ternyata tidak hanya sebagai penyegar mulut saja, tetapi juga dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan ingatan.

Contoh kegiatan yang sangat mementingkan konsentrasi adalah ketika belajar dan bekerja. Konsentrasi dan kecepatan dalam mengingat dapat memaksimalkan hasil dari aktivitas yang dilakukan. Contohnya seorang pelajar yang memiliki konsentrasi dan daya ingat yang tinggi pasti sangat berpengaruh bagi keberhasilan saat belajar. Begitu juga dengan pekerja yang juga memiliki hal tersebut, pasti sangat secara mendukung pekerjaan sehingga mendapatkan reward yang sesuai. Konsentrasi dan ingatan didapatkan dengan adanya rangsangan pada otak yang diakibatkan dengan adanya gerakan mastikasi atau mengunyah ketika mengonsumsi permen karet.

Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa dengan mengunyah dapat merangsang aliran ke otak sehingga dapat mendorong daya fokus atau konsentrasi dan daya ingat terhadap suatu hal secara singkat. Apakah benar hal sepele dengan mengunyah permen karet dapat membantu kita lebih konsentrasi dan memperkuat ingatan? Artikel ini akan membahas fakta – fakta menarik tentang permen karet yang ternyata tidak sekedar cemilan manis biasa.

Mengapa ya permen karet yang hanya cemilan ringan dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat?

Aliran darah yang meningkat, membawa banyak oksigen dan nutrisi ke otak, yang diperlukan untuk mendukung fungsi kognitif. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan sirkulasi darah ini dapat memperkuat kemampuan otak untuk memproses informasi yang lebih efisien. Aktivitas mengunyah melibatkan stimulasi berbagai area di otak khususnya yang berhubungan dengan fungsi kognitif atau bagian otak. Area ini bertanggung jawab untuk konsentrasi, pengambilan keputusan dan memori.

Baca Juga:  Pj. Gubernur Sumut dan Forkopimda Lepas Patroli Skala Besar dan Tinjau Kesiapan Pilkada

Gerakan mengunyah juga “membangunkan” otak yang membantu seseorang untuk tetap fokus terutama dalam tugas – tugas yang berulang. Mengunyah permen karet dapat membantu menjaga fokus dengan cara menurunkan tingkat stres. Aktivitas ini merangsang pelepasan hormon seperti dopamin atau suasana hati. Selain itu, gerakan berulang saat mengunyah memiliki efek menenangkan yang dapat mengurangi gangguan emosional, seperti kecemasan dan rasa bosan, sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugas yang sedang dilakukan. Dengan kata lain gerakan berulang dalam mengunyah permen karet merupakan cara sederhana yang dapat mengalirkan darah ke otak yang berfungsi menstimulasi aktivitas otak sehingga meningkatkan konsentrasi dan daya ingat.

Dikutip dari riset yang berjudul “Mengonsumsi Permen Karet Mempengaruhi Konsentrasi Belajar Mahasiswa” oleh Adam Sahdan, Fresa Nanda Saputra, Raihan Fakultas Psikologi Universitas Bhayangkara Jakarta Raya yang melakukan riset terhadap mahaswa Universitas Bhayangkara Jakarta program studi Psikologi semester V dengan jumlah partisipan sebanyak 15 orang. Riset ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang mengonsumsi dan mengunyah permen karet dengan rasa manis dapat membuat mahasiswa lebih berkonsentrasi karena membuat kognitifnya merasa lebih tenang dalam berpikir ketika proses belajar dan dapat meningkatkan memori jangka pendek.

Meskipun mengunyah permen karet memiliki beberapa manfaat untuk otak, penting untuk mengetahui bahwa efeknya tidak dapat dilihat secara cepat dirasakan dalam jangka waktu yang pendek. Aktivitas ini cenderung memberikan dorongan kecil pada daya ingat daripada menghasilkan perubahan besar yang berdampak jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan aliran darah ke otak akibat mengunyah hanya memberikan manfaat sementara dan biasanya terjadi pada tugas – tugas yang membutuhkan konsentrasi ringan hingga sedang. Selain itu, dampaknya bagi setiap orang berbeda – beda. Oleh karena itu mengunyah permen karet sebaiknya dipandang sebagai tambahan yang membantu fokus dan ingatan bukan sebagai solusi utama untuk meningkatkan kinerja otak.

Baca Juga:  Dibuka Walikota Medan, Bupati Samosir Apresiasi Turnamen Sepakbola KORPRI 2024 Piala Penasehat KORPRI Kota Medan

Dibalik manfaatnya yang dapat meningkatkan fokus dan ingatan, ternyata mengunyah permen karet secara berlebihan memiliki beberapa efek samping, diantaranya yaitu gangguan pencernaan karena ketika mengunyah permen karet, secara tidak sadar angin masuk kedalam tubuh.Bahkan yang lebih berbahaya lagi, hal ini dapat mengakibatkan radang usus.hal ini disebabkan oleh kandungan manis permen. Melansir dari Journal of Applied Oral Science, permen karet yang baik dikonsumsi adalah permen karet yang tidak mengandung gula. Faktor lain yang mempengaruhi efek samping yaitu durasi. Durasi yang dianjurkan dalam mengunyah permen karet sekitar 10-20 menit setelah makan. Dengan waktu segitu sudah mencukupi untuk merangsang aliran darah ke otak.

Penelitian mengungkapkan bahwa mengunyah permen karet tidak dapat menggunakan cara lain yang lebih efektif untuk meningkatkan kognisi, seperti istirahat yang cukup.

KESIMPULAN

Mengunyah permen karet memiliki potensi manfaat untuk meningkatkan konsentrasi dan ingatan, terutama dalam tugas – tugas jangka pendek. Cara ini dapat menjadi dorongan konsentrasi dan ingatan pada merek yang membutuhkan peningkatan aliran darah ke otak.Selain itu, sebaiknya tetap memperhatikan cara lain yang lebih efektif untuk meningkatkan kognisi, seperti manajemen waktu yang baik, olahraga, dan nutrisi yang tepat. Pada akhirnya, mengunyah permen karet dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat, tetapi harus dipadukan dengan kegiatan yang lebih efektif. (Red)

DAFTAR PUSTAKA

– Sahdan, Adam., Saputra, Fresa Nanda., Raihan (2023).Mengonsumsi Permen Karet Mempengaruhi Konsentrasi Belajar Mahasiswa

– Basri, Ahmad Hasan ., Sulistiyawati, Nunuk Sulistiyawati (2018) The Effect Of Chew The Bubble Gum On The Intestinal Peristaltic PostAppendectomy).

Penulis:

Tiara Mora Diska Purba

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Psikologi, Universitas Brawijaya, Malang