Wisuda XIX AKPER HKBP, Bupati Toba: Keramahtamahan Perawat Itu Penting

| oleh -5x Dilihat

TOBA, (HarianSumut)

Bupati Toba, Poltak Sitorus menyampaikan ucapan selamat atas wisuda kepada 71 wisudawan/ti Akademi Keperawatan (AKPER) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Balige. Selain itu dipesankan agar para perawat memperlihatkan keramahan dalam pelayanan.

Hal ini disampaikan Poltak Sitorus dalam sambutannya di Acara Wisuda XIX Akademi Keperawatan (AKPER) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) yang digelar di Serbaguna HKBP Balige, Selasa (26/11/2024).

“Hari ini adalah hari sukacita bagi seluruh wisudawan dan wisudawati angkatan ke-19 yang berbahagia. Selamat! Saya, selaku Bupati Toba, mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan wisudawati. Hari ini adalah hari istimewa karena kalian telah menyelesaikan pendidikan dengan sukses. Kini waktunya mengabdi kepada masyarakat. Masyarakat sangat menantikan kalian,” katanya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan sampaikan kepada para orang tua yang telah dengan penuh kasih menyekolahkan anak-anak mereka hingga hari ini.

“Kami pemerintah juga merasa bangga karena kehadiran para lulusan ini akan membantu memenuhi kebutuhan tenaga perawat di Kabupaten Toba,” lanjutnya.

Beliau juga memaparkan bahwa Kabupaten Toba saat ini sedang berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

“Ada beberapa persoalan yang kita hadapi, kita diskusikan saja. Kalau ilmu pengetahuan bukanlah hal yang sulit untuk masyarakat Batak. Saya yakin Akper ini pun telah mempersiapkan anak-anak kita dengan ilmu pengetahuan. Namun, yang sering dikeluhkan masyarakat adalah soal hospitality atau keramahan. Keluhan ini tidak hanya datang dari RSUD Porsea, tetapi juga dari Rumah Sakit HKBP hingga Puskesmas dan Posyandu,” terangnya.

Baca Juga:  Plt. Bupati Samosir Terima Kunjungan BNN Kota Pematangsiantar

“Saat ini, kami sedang membuat program Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.
Dulu, Posyandu hanya fokus pada pencegahan penyakit atau hanya pemeriksaan kesehatan, tetapi sekarang kami membuatnya terintegrasi. Posyandu kini dapat melayani pengobatan untuk semua umur, termasuk lansia,” sambungnya.

Pihak Pemkab Toba melalui Dinas Kesehatan juga saat ini sedang mengembangkan layanan telemedis agar pelayanan kesehatan dapat lebih dekat dengan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di desa.

Sebagai contoh, di Posyandu nantinya bisa dilakukan pemeriksaan USG oleh perawat atau bidan. Hasilnya kemudian akan dianalisis oleh dokter spesialis. Ini akan menjadi langkah besar dalam peningkatan pelayanan kesehatan.

Pemkab Toba juga telah meningkatkan kualitas pelayanan di RSUD Porsea. Misalnya, operasi katarak yang dahulu membutuhkan waktu lama, sekarang bisa diselesaikan hanya dalam 15 menit. Alat untuk operasi usus buntu juga telah ditingkatkan sehingga pasien bisa cepat pulih dan kembali beraktivitas.

Selain itu, RSUD Porsea juga telah menyediakan alat endoskopi untuk mendiagnosis masalah lambung. Semua peningkatan ini dilakukan demi mendukung Kabupaten Toba sebagai Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

“Oleh karena itu, kualitas pelayanan kesehatan kita harus terus ditingkatkan.
Namun, saya ingin menekankan kembali bahwa keramahan adalah kunci utama dalam pelayanan kesehatan. Pengalaman saya pribadi membuktikan bahwa keramahan sangat memengaruhi kesembuhan pasien. Oleh karena itu, saya berharap para lulusan perawat ini dapat menjadi teladan dengan memberikan pelayanan yang ramah, penuh perhatian, dan meyakinkan pasien,” kata Poltak Sitorus.

Baca Juga:  Pekan Depan G7 Akan Bahas Surat Perintah ICC untuk Tangkap Netanyahu

Pada kesempatan itu Poltak Sitorus juga berbagi cerita inspiratif tentang seorang perawat bernama Lisa.

Meskipun bekerja di rumah sakit pedesaan dengan fasilitas terbatas, Lisa selalu memberikan pelayanan terbaik, baik secara medis maupun emosional. Suatu hari, saat terjadi kekurangan stok darah di rumah sakit, Lisa tanpa ragu mendonorkan darahnya untuk menyelamatkan nyawa seorang pasien. Tindakan Lisa menunjukkan bahwa menjadi perawat bukan hanya soal keterampilan medis, tetapi juga tentang cinta dan kepedulian terhadap sesama.

“Semoga kisah ini dapat menginspirasi para wisudawan dan wisudawati. Jadilah perawat yang punya keramah-tamahan yang dibanggakan Kabupaten Toba ini.
Kepada Ketua Yayasan, saya dengar rencana untuk membuat jurusan ini menjadi S1 pada tahun 2025. Karena sekarang kebutuhan (pelayanan kesehatan) kita itu sudah harus S1, nanti juga harus ada spesialisnya. Ini bisa kerjasama yang sangat bagus saya kira kalau bisa yang sudah S1 nanti jurusannya,” katanya menambahkan lalu mengakhiri dengan mengulang ucapan selamat kepada civitas akademika AKPER HKBP Balige dan para orang tua wisudawan/ti . (Red)